Aku mencintai
seseorang. Bagiku dia adalah duniaku, bagiku dia adalah manusia sempurna yang
di ciptakan tuhan selain ibuku, bagiku dia adalah nafas ku, bagiku dia adalah
nyawaku, dan dia adalah alasan mengapa aku terus bertahan hingga saat ini.
Aku tidak pernah menuntut dia untuk mencintaiku, aku
hanya ingin dia mengerti ada aku yang selalu mencintainya. Manusia lemah dan
tidak sempurna seperti aku.
Aku sangat mengerti, mungkin dia malu mengakui aku. Bagiku
cinta itu kuat, tegar dan bersabar. Cinta itu merelakan seseorang yang aku
cintai bahagia, walau bukan dengan aku. Cinta juga mengorbankan hati, terkadang
kita tersenyum melihat orang yang kita cintai bahagia bersamanya, tetapi hati
ini? Hati ini menangis dan terus bertanya “mengapa bukan aku saja? Mengapa bukan
aku yang ada di sampingmu? Apakah aku tidak pantas untukmu?”
Menangis adalah caraku melampiaskan perasaan ini,
saat mulut tidak dapat berkata, hanya air mata yang dapat menunjukkannya. Pengorbanan,
itulah yang selama ini aku lakukan. Terkadang aku bertanya “apakah aku
mencintai orang yang salah? Apakah aku tidak pantas baginya? Apakah dia menganggap
aku ada dalam hidupnya?”
Pertanyaan demi pertanyaan terus datang padaku “Aku mencintainya.
Apakah dia rasakan yang sama? Atau aku hanya di permainkan olehnya?”
Bersabar, akan terus aku lakukan. Sampai hati
ini meminta untuk meninggalkanmu. Karma selalu ada, aku percaya itu. Semua sudah
terbukti, namun nanti saat ada seseorang yang mencintai aku dengan tulus, saat
itulah aku akan berhenti mencintaimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar