Sabtu, 23 Februari 2013

#Cerpen : Broken Home 2


Saat aku terpikirkan untuk pergi dari rumah, aku terus bertanya pada diriku “apakah aku harus tega meninggalkan mama dalam keadaan seperti ini? apa aku harus meninggalkan sekolahku? apa aku akan berakhir seperti keluargaku saat ini jika aku pergi dari rumah?” kata-kata itu terus menghantui dalam pikiranku.
“Jika aku tidak lahir kedunia ini, aku tidak akan seperti ini” kataku teriak sambil menangis. Mama terus bertengkar dengan papa, terkadang mereka memandangku, melihatku yang sedang terpuruk. Dua hari kemudian, keluargaku mulai membaik, papa sudah pergi dari kehidupanku, sekarang hanya ada aku da mama saja.
 Saat itu pun penyakit kangkerku mulai ku rasakan lagi, aku sudah tidak dapat memegang benda dengan tangan kiriku, kangker itu perlahan membunuhku. Mama terus memaksaku untuk menjalani kemotraphy, tetapi aku tidak mau. Rambut hitam lebat yang lurus dan panjang milikku akan hilang jika aku menjalani kemotraphy.
Sekarang kangkerku sudah stadium akhir, aku masih belum bisa meninggalkan dunia ini jika orang tuaku belum menyatu. “siapa yang menemani mama tiap hari jika aku pergi? Sipa yang membuat mama tersenyum saat ia sedang terpuruk?” aku bertanya dalam hati. Saat ini aku berada di dalam ruangan yang sempit dan banyak sekali tabung oksigen, aku masuk ruang UGD.
Jika mama telat membawaku, mungkin nyawaku sudah tidak ada. Aku dapat merasakan, disamping kananku mama dan papa sedang berpelukan, seperti yang aku inginkan saat ini, mereka menangis dan di samping kiriku, teman-temanku mereka pun menangis.
 Aku aku akan pergi dan saat aku terbaring lemah, taksadarkan diri, tetapi aku dapat melihat dan mendengar kalian. Aku akan pergi, jauuuh sekali, kalian tidak dapat mengejarku. Kalian menangis, kalian menyesal, tapi kalian menyia-nyiakan aku saat aku hidup. Canda tawa dariku itu hanyalah tinggal sebuah kisah. Aku akan pergi untuk selama-lamanya.
 Malaikan Izrail datang. Untuk mencabut nyawaku. Aku pergi, maah, paah, tolong jaga orang-orang yang aku sayang. Tamat.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar